TUGAS INDIVIDU
MATA PELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Disusun Oleh :
Nama : Windari Esa Meigiza
Kelas : XI AP 3
No.
Absen : 32
NIS : 13575
SMK NEGERI 1 PURBALINGGA
Jl. Mayjend Soengkono No. 34
Telp. (0281) 891550 Fax. (0281)
8905265
PURBALINGGA
1.
TEKS NEGERI 5 MENARA
A. Membuat Teks Ulasan Dengan Bahasa Sendiri
Struktur
Teks
|
Paragraf
|
Orientasi
1
|
1.
Tiga hal yang
kerap ditemukan dalam film Indonesia belakangan ini adalah kampung halaman,
ambisi, dan persahabatan. Ketiga hal tersebut menghadirkan kehangatan
tersendiri yang mudah dicerna penonton Indonesia. Perkenalan lewat novel
dijadikan strategi sendiri untuk mendorong penonton menyaksikan versi layar
lebarnya dengan pengulangan formula serupa guna mencari keuntungan besar
lewat penayangannya dibioskop.
|
Orientasi
2
|
2.
Film yang
diadaptasi dari novel berjudul “Negeri 5 Menara” karya Ahmad Fuadi
disutradarai oleh Affandi Abdul ini memunculkan sebuah pertanyaan krusial
“Apakah semua mimpi akhirnya harus terwujud untuk dikategorikan sebagai
sebuah kesuksesan?”. Film ini menceritakan tentang kisah Alif, pemuda yang
bermimpi memjejakkan kaki di pulau Jawa dan masuk dalam barisan mahasiswa
ITB. Tapi, mimpinya itu terhalang karena ia hidup ditengah keluarga religious
dan tidak adanya dukungan dari orang tua.
Jadilah Alif seorang murid Pondok Madani bersama Baso, Atang, Said,
dan Dulmajid yang membuatnya sedikit kerasan. Mereka mencari-cari mimpi apa
yang bias mereka wujudkan selepas dari pondok pesantren itu.
|
Tafsiran
Isi 1
|
3.
Awal
perkenalan tokoh Alif, penonton seperti diarahkan dan diperingatkan kalau
kisah hidup Alif cukup panjang untuk diikuti. Pergolan keinginan Alif yang
berbenturan dengan rasa ingin membanggakan kedua orang tua dijabarkan cukup
detail. Detail yang disampaikan seperti ingin menguliti semua gerak Alif daro
masuk ke pondok pesantren meskipun Alif sudak tidak lagi tinggal bersama
orang tuanya.
|
Tafsiran
Isi 2
|
4.
Ada Ustadz
Salman (diperankan Donny Alamsyah) yang mendadak punya posisi signifikan
dengan keberadaan Alif dan kawannya. Ustadz Salman selalu tampil heroic
ketika enam sekawan itu terjepit dalam situasi lemah. Sayangnya tokoh
terdekat yang seharusnya memiliki kekuatan emosional yang erat dengan
anak-anak justru terasa layaknya tokoh sampingan yang sekadar lewat saja. Padahal saat bagian awal Ustadz
Salman cukup menarik perhatian dan mengambil peran penting dalam kisah
anak-anak selama di pondok. Semangat keenam sahabat yang begitu terasa di
awal malah justru luruh disaat mereka makin akrab.
|
Tafsiran
Isi 3
|
5.
Di awal,
Ustadz Salman mencoba membakar semangat antarsiswa yang masih kaku, membuat
mereka bertanya-tanya apa sebenar ya tujuan mereka di pondok tersebut.
Setelah itu, enam sekawan itu menjadi salah satu produk sukses Ustadz Salman
dengan mengompori muridnya yang masih hijau dan punya banyak ambisi.
Eksistensi Ustadz Salman perlahan seolah menghilang pasa hubungan emosional
antarsiswanya hingga ia meninggalkan pondok. Entah adegan sengaja tidak
dibuat dramatis atau ingin menyampaikan peran yang sudah selesai, Ustadz
Salman pergi meninggalkan enam sekawan yang sedang berapi-api mengejar
mimpinya.
|
Evaluasi
1
|
6.
Dengan
demikian, sampai kapan penonton harus menunggu hingga muculnya konflik?
Sepanjang film penonton dihadapkan pada masalah kecil yang taka da
hubungannya dengan tokoh. Contohnya adalah “sabotase” yang dilakukan Alif
pada ujiannya sendiri supaya bias masuk ITB. Ditengah cerita juga terselip
angan-angan Alif saat ia berkunjung ke Bandung. Saat itu penonton hanya
diingatkan dengan ambisi Alif diawal film, tapi tidak dilanjutkan sampai film
selesai. Saat itulah penantian membuahkan kebosanan. Banyaknya tokoh yang
disorot dan tokoh pendukung yang muncul bias jadi alasan dari alpanya
perasaan menggebu-gebu.
|
Evaluasi
2
|
7.
Lantas apa
yang menjadi kekuatan film ini? Terlepas dari alur cerita yang cenderung
lambat dan tak beraturan, enam sekawan tergabung dalam ansambel film yang
mempunyai kekuatan sendiri. Alif menjadi tokoh sentral yang lengkap dengan
ambisinya untuk meninggalkan pondok, tetapi berbenturan dengan
pesahabatannya.
|
Evaluasi
3
|
8.
Sekilas ada
saat penuh pesan ala motivator yang mencoba membakar semangat. Enam sekawan
ini tanpa disadari memililiki kemampuan membakar semangat dengan cara yang
leboh menyentuh. Baso sukses meredam emosi Alif dan kawannya saat
perselisihan. Pada adegan yang cukup emosional, Basi harus kembali ke kota
kelahirannya karena neneknya sakit keras. Kelima kawannya merasa sedih nyaris
berlinang air mata.
|
Evaluasi
4
|
9.
Baso terlihat
santai dan tidak ada beban walaupun ditangisi. Terjelaslah peran Baso sebagai
wingman tokoh utama. Perannya menjadi dampak pada jalan cerita dan merekatkan
tokoh lain. Momem yang satu persatu itulah yang membuat munculnya kehangatan
karena adanya pertemuan rasa nyaman, persahabatan, dan juga nostalgia ambisi
yang dibangun lawat ansambel film ini.
|
Rangkuman
|
10.
Sejak awal
sudah muncul tebakan seputar kemana alur cerita akan berjalan, mungkin karena
frmula yang digunakan terasa begitu akrab begi penonton. Tentunya formula
mujarab ini tidak berhenti sampai disini. Konon sederet film adaptasi berpola
sama diluncurkan tahun 2012. Setidaknya keakraban enam sekawan “Negeri 5
Menara” masih sangat dinikmati untuk diikuti meski formula filmnya sendiri
sudah terlalu familiar.
|
B.
Mencari
Istilah Asing Dan Mengartikannya
No.
|
Istilah
|
Makna
|
1
|
Kerap
|
Berkali-kali; berulang kali; sering
|
2
|
Ambisi
|
Keinginan
(hasrat, nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, memcapai) sesuatu.
|
3
|
Formula
|
Susunan
atau bentuk tetap; rumus
|
4
|
Ekomonis
|
Bersifat
hati-hati di pengeluaran uang, penggunan barang, bahasa, waktu; tidak
boros/hemat
|
5
|
Luruh
|
Jatuh/gugur
karena sudah sampai waktunya
|
6
|
Strategi
|
Ilmu
dan seni menggunakan semua sumberdaya bangsa untuk melaksanakan kebijakan
tertentu dalam perang dan damai; ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk
menghadapi musuh dalam perang
|
7
|
Bioskop
|
Pertunjukan
yang diperlihatkan dengan gambar (film) yang disorot sehingga dapat bergerak
(berbicara)
|
8
|
Versi
|
Model;
menurut cara
|
9
|
Kerasan
|
Merasa
senang; nyaman dan tahan tinggal disuatu tempat; betah
|
10
|
Pentas
|
Lantai
yang agak tinggi di gedung pertunjukan tempat memainkan sandiwara dsb.
|
11
|
Novel
|
Karangan
prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak
|
12
|
Adaptasi
|
Penyesuaian
|
13
|
Pola
|
System;
cara kerja
|
14
|
Krusial
|
Gawat;
genting; menentukan
|
15
|
Lini
|
Garis
tengah/pertengahan
|
16
|
Religious
|
Bersifat
religi/keagamaan
|
17
|
Konyol
|
Tidak
sopan; kurang ajar; agak gila; kurang akal; tidak berguna; sia-sia
|
18
|
Pondok
|
Madrasah
& asrama (tempat mengaji)
|
19
|
Pergolakan
|
Keadaan
tidak tenang
|
20
|
Detail
|
Bagian
yang sangat terperinci
|
21
|
Protektif
|
Bersifat melindungi
|
22
|
Peringatan
|
Nasihat; teguran untuk mengingatkan
|
23
|
Signifikan
|
Penting;
berarti
|
24
|
Heroic
|
Bersifat
pahlawan
|
25
|
Emosional
|
Menyentuh
perasaan mengharukan
|
26
|
Eksistensi
|
Berada;
keberadaan
|
27
|
Dramatis
|
Bersifat
drama
|
28
|
Konflik
|
Percecokan;
perselisihan; pertentangan
|
29
|
Letupan
|
Letusan;
ledakan
|
30
|
Ansambel
|
Kelompok
pemain music (penyanyi) yang bermain bersama secara tetap
|
31
|
Familiar
|
Akrab
|
2.
TEKS BANJIR
Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungan (DAS). Banjir
terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia.
C.
Mencari
Istilah Khusus Dan Mengartikannya
No.
|
Istilah
|
Makna
|
1
|
Fenomena
|
Hal
yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai
secara ilmiah
|
2
|
Curah
|
Banyaknya
air yang turun
|
3
|
Intensitas
|
Keadaan
tingkatan atau ukuran intensnya
|
4
|
Durasi
|
Rentang
waktu
|
5
|
Erosi
|
Hal
menjadi (aus) berlubang karena pergeseran air/batu
|
6
|
Sedimentasi
|
Pengendapan
|
7
|
Fisiografi
|
-
|
8
|
Geofisik
|
Berhubungan
dengan sifat bumi
|
9
|
Kapasitas
|
Daya
tamping
|
10
|
Draine
|
-
|
11
|
Resistensi
|
-
|
12
|
Kuantitas
|
Jumlah;
banyaknya
|
13
|
Relative
|
Tidak
mutlak
|
14
|
Vegetasi
|
Kehidupan
dunia tumbuhan/tanaman
|
15
|
Signifikan
|
Penting;
berarti
|
16
|
Limpasan
|
Bagian
curah hujan yang kelihatan mengalir di sungai/saluran buatan di permukaan
tanah
|
17
|
Geografi
|
Ilmu
tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil yang
diperoleh bumi
|
18
|
Geometric
hidrolik
|
Bentuk
penampang
|
19
|
Tanggul
|
Tambak ditepi sungai untuk menahan air
|
20
|
Drainase
|
Pengatusan; penyaluran air; saluran air
|
21
|
Deforestasi
|
Penebangan hutan
|
3.
TEKS KEKERINGAN
Kekeringan merupakan fenomena
hidrologi yang palling kompleks, perwujudan dan penambahan isu-isu berkaitan
dengan iklim, tata guna lahann, dan norma pemakaian air.
Kekeringan diklasifikasikan menjadi 2, yaitu
a.
Kekeringan
alamiah
b.
Kekeringan
antropogenik
Secara khusus, Kekeringan alamiah terjadi akibat :
1.
Tingkat
curah hujan dibawah normal dalam satu musim
2.
Kekurangan
pasokan air permukaan dan air tanah
3.
Kekurangan
kandungan air didalam tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman
tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas
4.
Pasokan
komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal
Kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan oleh
ketidakpatuhan pada aturan.
Secara khusus, Kekeringan antropogenik terjadi akibat :
1.
Kebutuhan
air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-patuhan pengguna
terhadap pola tanam/pola penggunaan air dan kerusakan kawasan tangkapan air
2.
Sumber
air akibat perbuatan manusia
Sedangkan secara umum, kekeringan terjadi akibat :
1.
Iklim
Kekeringan di Indonesia sangat
berkaitan dengan fenomena ENSO (El-Nino South Oscilation). El-Nino adalah
kondisi abnormal iklim yang
mengakibatkan kemarau panjang.
2.
Tata
Guna Lahan
Semakin meningkatnya jumlah luas
lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman dapat mengakibatkan semakin
menurunnya jumlah air resapan. Hal ini mengakibatkan aliran permukaan
meninglat. Peninglatan ini menyebabkan air yang seharusnya tertampung didalam
tanah menjadi terbawa aliran permukaan sehingga terjadi kekurangan pasokkan air
permukaan dan air tanah.
3.
Norma
Pemakaian Air
Penggunaan air yang berlebihan pada
waktu musim tanam di lahan pertanian pada industru dan pada rumah tangga
menyebabkan menurunnya jumlah air pada waktu musim kemarau.
4.
TEKS EROSI
Kata
kerja material adalah kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang dapat
dilihat secara nyata, misal menari, membaca dan menulis
Kata kerja relasional adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung
antar subjek dan pelengkap.
Kata Kerja Yang
Dapat Saya Temukan Dalam Teks Erosi Antara Lain :
Paragraf
|
Kata Kerja Material
|
Kata Kerja Relasional
|
1
|
Mengangkut
|
Dan
|
Pengangkutan
|
Atau
|
|
Pengendapan
|
Oleh
|
|
|
Maupun
|
|
|
Yang
|
|
|
Dari
|
|
|
Seperti
|
|
|
Pada
|
|
|
Ketika
|
|
|
Untuk
|
|
|
Di
|
|
2
|
Mengenai
|
Pada
|
Menyumbat
|
Yang
|
|
Menimbulkan
|
oleh
|
|
Mengakibatkan
|
Dan
|
|
Menurunnya
|
Ke
|
|
Menyediakan
|
Tersebut
|
|
Mengangkut
|
Karena
|
|
Mengendap
|
Ini
|
|
Pelepasan
|
Untuk
|
|
Pembentukan
|
Maupun
|
|
|
Itu
|
|
|
Saat
|
|
|
Akan
|
|
3
|
Menampung
|
Pada
|
Menuju
|
Yang
|
|
Mengendap
|
Akan
|
|
Menyebabkan
|
Untuk
|
|
Pengendapan
|
Dan
|
|
Pendangkalan
|
Ini
|
|
|
Atau
|
|
|
Dalam
|
|
|
Sehingga
|
|
4
|
Mempunyai
|
Pada
|
Melebihi
|
Yang
|
|
Pelepasan
|
Dan
|
|
|
Jika
|
|
|
Lebih
|
|
|
Daripada
|
|
|
Oleh
|
|
|
Sebaliknya
|
No comments:
Post a Comment