BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam
perjalanan dinas/bisnis pimpinan, pimpinan tidak
perlu mempersiapkan sendiri segala sesuatunya karena adanya administrasi kantor
atau sekretaris. Seorang sekretaris harus memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang luas. Salah satunya adalah cara mengatur perjalanan dinas/bisnis.
Sekretaris harus
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan segala sesuatu akan digunakan,
yaitu mengenai semua hal yang berkaitan dengan pengaturan perjalanan dinas/bisnis.
Sekretaris yang baik hendaknya mempersiapkan segala sesuatu tersebut dengan
cermat, teliti dan rapi, sehingga selama perjalanan dinas/bisnis tidak akan
menemui kendala yang berarti. Persiapan dimulai dari berbagai jenis dokumen,
pemilihan dan pemesanan tiket alat transportasi, daftar atau agenda perjalanan
dan lain sebagainya. Persiapan perjalanan dinas/bisnis yang matang, diharapkan akan
lebih banyak memberi manfaat dalam rangka pengembangan aktivitas instansi atau
perusahaan.
Selain
persiapan-persiapan tersebut, maksud dan tujuan perjalanan dinas/bisnis
juga harus jelas, sehingga dapat ditetapkan suatu rencana yang baik dalam
rangka mencapai tujuan perjalanan dinas/bisnis.
Salah
satu dari hal penting tersebut yaitu penginapan/akomodasi. Di antara banyaknya
jenis penginapan/akomodasi, hotel adalah tempat yang paling umum dipilih. Belakangan
ini mulai muncul berbagai jenis hotel dan tempat penginapan. Berbagai jenis
hotel dan tempat penginapan tersebut memiliki ciri dan karakteristik
sendiri-sendiri.
B. TUJUAN
Diharapkan dapat menambah informasi, wawasan
dan pengetahuan yang berharga, dan menjadi bahan acuan atau referensi yang baik
dalam memperoleh masukan serta umpan balik guna menentukan pilihan
penginapan/akomodasi dari berbagai klasifikasi jenis hotel yang ada, antara
lain harga jual, jumlah kamar, tipe tamu
hotel, lamanya tamu hotel tinggal, lokasi hotel, aktivitas tamu hotel, tipe
kamar tidur hotel dan lain sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI AKOMODASI/PENGINAPAN
Penginapan bisa menjadi salah
satu faktor penting ketika merencanakan sebuah perjalanan dinas/bisnis. Dalam
hal ini, tentunya sekretaris harus mengetahui tipe akomodasi yang diinginkan
pimpinan.
Biasanya pimpinan lebih
menyukai akomodasi yang letaknya dekat dengan lokasi tempat pertemuan
dilaksanakan, dan tentu saja daerah yang aman dan nyaman. Apalagi beberapa
tahun terakhir ini beragam penginapan banyak didirikan dan semua berlomba-lomba
menawarkan fasilitas yang berbeda dengan harga yang menarik.
Secara
umum yang dimaksud dengan akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa
pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum
serta jasa lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akomodasi adalah
sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya tempat menginap atau
tempat tinggal sementara bagi orang bepergian. Sedangkan penginapan adalah rumah
tempat bermalam, tumpangan untuk bermalam, losmen (penginapan yang menyewakan
kamar tanpa menyediakan makan).
Jadi penginapan atau akomodasi saat berpergian atau liburan adalah jenis tempat tinggal dalam perjalanan
dimana orang yang harus tinggal jauh dari rumah lebih dari satu hari keperluan
tempat untuk tidur, istirahat, keselamatan, tempat berteduh dari suhu dingin
atau hujan, penyimpanan barang, serta akses ke fungsi umum pada rumah tangga.
Penginapan dapat dilakukan pada hotel, resor, apartemen, hostel atau hostal, rumah pribadi (komersial, yaitu sebuah tempat tamu untuk tidur yang mendapatkan
sarapan pagi atau rumah sewa tempat liburan, yang non-komersial dengan
keanggotaan layanan keramahan atau tamu di rumah teman), dalam sebuah tenda saat berkemah (sering di perkemahan) dengan termasuk masalah sampah.
Kegiatan tidur biasanya dilakukan dengan berbaring di tempat tidur atau umumnya dengan
permukaan yang lembut, seperti pada sebuah kasur, kasur udara seperti pada beberapa jenis kereta api yang menyediakan tempat tidur berbaring.
Namun ada kalanya
penginapan dilakukan dengan tidur sambil duduk karena disebabkan tidak
memungkinkan untuk berbaring misalnya dalam sebuah kereta api (atau tidur dalam
mobil), bus, duduk di ruang tunggu, di jalan atau di taman, dll kursi dengan
pengaturan (recline) membolehkan sesuatu antara duduk dan berbaring yang
kenyamanannya tergantung pada tata letak.
B.
TIPE
- TIPE AKOMODASI/PENGINAPAN
Beberapa
tipe akomodasi yang berkenaan dengan penginapan antara lain sebagai berikut :
1.
Hotel
Hotel adalah salah satu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagain atau seluruh bangunan untuk
menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi
umum misalnya kolam renang dan tempat olahraga. Sementara menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, hotel adalah bangunan berkamar banyakyang disewakan sebagai
tempat untuk menginap dan makan bagi orang yang sedang dalam perjalanan; bentuk
akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk
memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.
2.
Motel/motor-hotel/motor-inn/motor
court/Inn/Lodge
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia motel yaitu penginapan yang ditujukan untuk pelancong bermobil,
kamar-kamarnya mudah dicapai dari tempat parkir yang tersedia. Ada beberapa pengertian lain tentang motel, yaitu
:
a. Bangunan yang
terletak di luar pusat kota dan daerah sekat high way (jalan raya), biasanya
pada bangunan itu disediakan penginapan dalam bentuk apartemen dan dapat untuk
tempat tinggal kurang dari 24 jam, apartemen itu memiliki pintu masuk
tersendiri dan satu garasi atau tempat parkir mobil.
b. Sejenis
akomodasi yang biasanya terdapat di antara kota besar, tempat para pengendara
mobil dapat beristirahat sesudah perjalanan jauh dan baru meneruskan
perjalanannya pada keesokan harinya; mobil pemilik dapat diparkir dekat kamar.
Jenis penginapan ini berkonsep
motoris yang biasanya terletak di pinggiran kota dan digunakan oleh orang-orang
yang melakukan perjalanan jauh melalui jalan darat. Motel pertama muncul dan
dikenal di Amerika. Karena tamunya rata-rata menggunakan pribadi, fasilitas
utama penginapan ini adalah lahan parkir yang luas. Tidak terlalu banyak
fasilitas lain yang disediakan karena berfungsi hanya sebagai tempat singgah
atau istirahat tamu dengan jangka waktu menginap terbatas sebelum kemudian
melanjutkan perjalanan kembali.
3.
Boarding house,
guest home, pension de famille (di Indonesia,
boarding home kira-kira sama dengan wisma yang disewakan)
Merupakan rumah yang beberapa
kamarnya disewakan kepada tamu. Pemilik dan pengelola guest house umumnya
adalah keluarga yang juga tinggal dalam bangunan yang sama.
Fasilitas seperti dapur dan ruang
tamu dapat dijumpai terpisah namun tidak jarang juga tamu harus berbagi dengan
pemilik rumah. Pilihan ini cocok untuk Anda yang ingin lebih mengenal kebiasaan
penduduk lokal dimana Teman Pejalan sedang berwisata. Akomodasi jenis ini, di Indonesia dikenal
dengan nama Pondok Wisata.
4.
Condominium
hotel
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kondominium berarti gedung besar, mewah, bertingkat yang
disewakan, apartemen.
5.
Private hotel
(tipe akomodasi ini semacam hotel kecil dan umumnya dibangun di sebuah resort).
6.
Marina, boatel,
noutel (merupakan bangunan permanen yang berasa di atas air dan memiliki
jalan masuk yang dibuat seperti jalan masuk ke kapal, sehingga mengesankan
seperti pelabuhan kecil. Bentuk bangunannya seperti hotel biasa atau
kadang-kadang kapal diam yang dimodifikasi menjadi hotel).
7.
Floating hotel,
cruiser, passenger ship, house boat, marine hotel, aquatel
(bentuk penginapan yang terdapat di daerah tepi sungai, terusan atau laut
dengan ciri-ciri khusus, antara lain menggunakan perahu atau kapal laut yang
berlayar dari satu tempat ke tempat lain dan memiliki jumlah tamu tertentu
selama perjalanan yang sudah ditentukan).
8.
Apartement/Serviced Apartement
Secara fisik adalah bangunan tempat
tinggal yang dibangun vertikal. Jenis apartemen yang disewakan untuk turis
biasanya sudah dilengkapi dengan perabot dan berbagai fasilitas yang disediakan
hotel seperti cleaning service dan laundry selama turis menginap.
Biasanya jenis penginapan ini
terdiri dari dua atau tiga ruangan yang berfungsi sebagai kamar tidur, ruang
hiburan dan dapur. Pilihan ini sangat disarankan untuk pembaca yang hendak
berwisata kota dengan keluarga atau dalam grup.
9. B & B Hotel (Bed & Breakfast Hotel)
Hotel
jenis ini biasanya hanya menyediakan kamar dan makan pagi saja dengan fasilitas
yang sangat terbatas dan jumlah kamar yang tidak terlalu banyak.
Konsep
penginapan jenis ini belum terlalu populer di Indonesia, tapi banyak ditemui di
luar negeri. Fasilitas penginapan ini sederhana hanya menyediakan kamar tidur
dan sarapan saja.
10. Boutique
Hotel
Sama
seperti hotel pada umumnya, boutique hotel merupakan bangunan komersial yang
menyediakan jasa penginapan. Fungsi dan fasilitasnya sama saja, yang membedakan
biasanya hotel butik memiliki ciri khas sendiri agar berbeda dengan jaringan
hotel terkenal. Kepribadian hotel butik dapat terlihat dari interior bangunan
yang unik dan pelayanannya yang lebih personal.
11.
Budget Hotel
Hotel
budget adalah sebutan lain bagi hotel dengan biaya yang murah dan sangat
terjangkau. Hotel budget biasanya memiliki fasilitas yang terbatas untuk
menekan biaya hotel. Kebanyakan hotel budget berada di kawasan pinggiran kota
besar atau kota kecil dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkembang
pesat.
Kelebihan
penginapan jenis ini biasanya terkait dengan lokasi di pusat keramaian kota.
Karena tarifnya yang lebih murah dibanding hotel biasa, menyebabkan
fasilitasnya terbatas dan mengharuskan tamunya membayar ekstra untuk
menikmati fasilitas tambahan. Ukuran kamar budget hotel juga lebih kecil dan
desain interiornya efektif lebih mengarah ke sederhana. Bahkan tidak dijumpai
jendela pada jenis kamar tertentu. Umumnya budget hotel yang ditemui di
Indonesia adalah produk jaringan dari hotel-hotel besar.
12.
Bungalow
Secara fisik sebenarnya merupakan
hotel dengan beberapa rumah dalam satu kawasan. Bangunan rumah terpisah dari
unit lainnya dan layanan kamar disediakan seperti halnya di hotel.
13.
Business Hotel
Target audiens jenis penginapan ini
sangat spesifik yaitu para pelaku bisnis. Biasanya bangunan hotel menjulang
ramping ke atas dan terletak di pusat perniagaan sebuah kota atau dekat dengan
bandara. Jenis kamar beragam dan umumnya full service lengkap dengan kolam
renang serta pusat kebugaran.
14.
Cottage/Villa/Resort
Sejenis
akomodasi yang berlokasi di sekitar tempat rekreasi/wisata misalnya pantai atau
danau dengan bentuk bangunan – bangunan terpisah jarang di kawasan padat,
disewakan untuk keluarga, serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan tempat khusus untuk bersantai.
15.
Dormitory
Dormitory
hostel adalah jenis hotel yang menempatkan beberapa tamu dalam satu kamar.
Biasanya kamar di hotel jenis ini terdiri dari beberapa tempat tidur dan satu
tempat tidur besar. Jenis hotel seperti ini memang kebanyakan dipakai oleh para
backpacker dan solo traveler, yang tentu saja
tidak cocok jika dipakai untuk sebuah keluarga.
Selain harganya murah, kondisi ruang menginap yang terdiri
dari ruangan besar dengan banyak tempat tidur dan bahkan bertingkat sangat
cocok untuk pembaca yang membutuhkan kehidupan sosial ketika dalam perjalanan.
Biasanya
satu ruang dormitory dapat terdiri dari 4 – 20 orang yang mungkin belum saling
mengenal sebelumnya. Pemesanan jenis penginapan ini dihitung berdasarkan jumlah
orang dan setiap tamu harus memiliki toleransi yang tinggi karena akan berbagi
fasilitas seperti kamar mandi dan ruang hiburan dengan penghuni yang
lain.
16.
Homestay
Suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah –
rumah rakyat yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi
syarat – syarat kesehatan, yang disewakan kepada wisatawan. Konsep penginapan yang sama dengan guesthouse. Yang
membedakan adalah jangka waktu penyewaan yang umumnya lebih lama. Homestay
populer di kalangan pelajar yang sedang melakukan riset mengenai kebudayaan
suatu tempat.
17.
Transit Hotel
Hotel transit umumnya terletak satu
bangunan dalam sebuah bandara. Dapat menjadi tempat berisitirahat sejenak
bagi para traveler yang memiliki budget lebih dan sedang transit namun dengan
jeda waktu yang nanggung untuk keluar dari bandara atau menunggu keberangkatan
pesawat dini hari.
18. Youth Hotel
Adalah
bangunan bagi para pejalan muda, penaik sepeda, dan sebagainya dapat tinggal
dan makan atau menyediakan makanannya sendiri dengan murah.
19. Sanotarium
Tempat
peristirahatan atau petirahan yang menyediakan penginapan dan hidangan makanan
diet bagi warga wisatawan – wisatawan yang menderita penyakit tertentu.
20. Pension/Kurhotel/Kurpension
Hotel atau pension yang terletak di
wilayah daerah wisata kesehatan yang tunduk kepada ketentuan – ketentuan yang
berlaku di daerah tujuan wisata tersebut. Banyak diantaranya menyedikan
pemandian yang mengandung mineral dan pengobatan khusus menurut petunjuk –
petunjuk dokter ahli.
21.
Ryokan
Penginapan ala Jepang yang khas
menurut adat istiadat negeri tersebut. Perlengkapan serta pelayanannya
disesuaikan benar – benar dengan tata cara kehidupan Jepang, seperti upacara
minum teh, duduk bersimpuh atau bersila di lantai, mengenakan kimono, dan
sebagainya.
22.
Logement (Losmen)
Sejenis akomodasi yang menggunakan
sebagian atau seluruh bangungan rumah yang menyediakan penginapan dengan/ tanpa
makan – minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu.
23.
Hospiz
Hozpiz adalah enginapan di area pegunungan,
terutama di daerah wilayah pegunungan Alpen, juga merupakan penginapan yang
diselenggarakan.
24.
Rooming House
Suatu bangunan atau bagian dari
suatu bangunan tanpa perlengkapan ataupun peralatan yang disewakan untuk jangka
waktu pendek kepada lebih dari 2 orang penyewa yang bukan anggota keluarga
pemilik bangunan tersebut.
25.
Schutzhutte
Penginapan – penginapan di daerah pegunungan
Alpen, dipergunakan oleh wisatawan – wisatawan untuk melindungi diri dari
serangan angin rebut, topan dan salju, terutama oleh para olahragawan ski dan
pekerja – pekerja di daerah pegunungan tersebut.
26.
Minshuku
Penginapan semacam losmen di daerah
pesisir dalam lingkungan wilayah pedesaan para nelayan Jepang. Asal mulanya
adalah perkampungan nelayan, dan kaum wisatawan yang ingin mengetahui
perikehidupan uang masih serba asli datang menginap di rumah – rumah nelayan
yang desebut minshuku, yang mirip dengan homestay yang terdapat di Kuta Bali.
27.
Foresteire
Bangunan yang terletah di pinggir
hutan atau lereng gunung dengan perabotan sederhana, yang juga menyediakan
makanan, disewakan kepada orang – orang atau kafilah yang tinggal untuk
beberapa hari dalam perjalanan mereka melintasi hutan, gunung atau perbatasan.
28.
City
Hotel
Sesuai
namanya city hotel adalah tempat penginapan yang terletak di tengah kota dan
biasa digunakan sebagai tempat pertemuan bisnis/meeting, acara seminar, acara
resmi perusahaan dan lain-lain. City hotel biasanya memiliki fasilitas yang
lengkap dan cenderung memiliki tarif kamar yang mahal.
29. Resort Hotel
Berbeda
dengan city hotel yang terletak di tengah kota, resort hotel biasanya terletak
jauh dari keramaian kota. Kebanyakan resort hotel terletak di tempat tujuan
wisata yang jauh dari daerah perkotaan. Resort hotel memiliki desain yang
nyaman dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas layaknya city hotel.
30. Hotel Tematik
Hotel jenis ini memiliki desain tema
tersendiri disetiap ruangannya seperti desain ruangan ala barbie, hello kitty,
retro, vintage dll. Ini adalah salah satu jenis hotel yang sedang menjadi tren
saat ini. Jika Anda berwisata dengan anak perempuan Anda, pasti akan sangat
senang jika menginap di hotel yang memiliki ruangan ala Barbie di kamarnya.
C.
KLASIFIKASI
HOTEL
Klasifikasi hotel dapat dirumuskan
berdasarkan beberapa segi, antara lain sebagai berikut :
1.
Berdasarkan
harga jual
a. European plan hotel
Hotel dengan
harga jual hanya untuk kamar saja.
b. American plan hotel
Hotel dengan
harga jual untuk kamar dengan satu kali, dua kali atau tiga kali makan.
c. De-luxe hotel
Hotel dengan
harga jual paling mahal.
d. First class hotel
Hotel dengan harga
jual medium rates/menengah.
e. Economy hotel
Adalah hotel
dengan harga jual terendah.
2.
Berdasarkan
jumlah kamar
a. Small hotel
Hotel dengan
jumlah kamar terendah, maksimal 25 kamar.
b. Medium hotel
Hotel dengan
jumlah kamar diantara hotel kecil dan hotel besar, misalnya antara 26 sampai
dengan 299 kamar.
c. Large hotel
Hotel dengan
jumlah kamar minimal 300 kamar.
3.
Berdasarkan
tipe tamu hotel
a. Family hotel
Adalah hotel
untuk keluarga.
b. Business hotel
Adalah hotel
untuk pengusaha.
c. Tourist hotel
Adalah hotel
untuk wisatawan.
d. Transit hotel
Adalah hotel
untuk tamu yang singgal untuk sementara.
e. Cure hotel
Adalah hotel
untuk tamu yang ingin berobat, juga dikenal dengan sebutan spa, thermal (Contoh
: Javana Spa di kaki Gunung Salak).
4.
Berdasarkan
lamanya tamu hotel tinggal
a. Transit hotel
Adalah hotel
dengan lama tinggal tamu rata-rata semalam.
b. Residential hotel
Adalah hotel
dengan lama tinggal tamu cukup lama.
c. Semi-residential hotel
Adalah hotel
dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari, tetapi tetap dalam jangka waktu
yang pendek.
5.
Berdasarkan
lokasi hotel
a. City hotel
Adalah hotel
yang terletak di kota-kota besar, terutama ibu kota.
b. Urban hotel
Adalah hotel
yang terletak didekat kota.
c. Suburb hotel
Adalah hotel
yang terletak didaerah pinggiran kota/kota satelit.
d. Resort hotel
Adalah hotel
yang terletak didaerah peristirahatan. Misalnya : Beach Hotel di beach resort,
Mountain Hotel di mountain resort, Lake Hotel di lake resort.
e. Airport hotel
Airport hotel dalah
hotel yang terletak di area pelabuhan udara.
6.
Berdasarkan
aktivitas tamu hotel
a. Sport hotel
Adalah hotel
yang merupakan baigan dari satu kompleks olahraga. Misalnya : The Century Park
Hotel Senayan.
b. Ski hotel
Adalah hotel
khusus untuk tamu yang akan bermain ski.
c. Convention hotel
Adalah hotel
sebagai bagian dari kompleks konvensional.
D.
TIPE
KAMAR TIDUR HOTEL
1.
Standard
room/regular room
Kamar yang tidak terlalu besar, dilengkapi dengan twin, single,
atau double bed dan biasanya tidak mempunyai ruang duduk khusus.
2.
Superior room
Kamar yang menyerupai standard room, hanya ukurannya agar besar/luas.
3.
Twin bedded
room
Kamar yang dilengkapi dengan dua single bed untuk 2 orang.
4.
Family room
Kamar besar yang dilengkapi dengan double bed.
5.
Double bedded
room
Kamar yang dilengkapi dengan satu tempat tidur untuk 2 orang.
6.
Single bedded
room
Kamar yang dilengkapi satu tempat tidur twin bed untuk 1 orang.
7.
Connecting room
Dua kamar yang bersebelahan dan dihubungkan dengan conecction door
(pintu tembus/pintu penghubung).
8.
Abjoining room
Kamar yang bersebelahan tapi tidak mempunyai pintu penghubung.
9.
Extra used
Satu tempat tidur dipakai untuk menambah tempat tidur di suatu
kamar.
10. Studio room
Kamar yang dilengkapi dengan studio bed. Kamar ini kadang disebut
juga dengan executive room.
E.
PEGAWAI-PEGAWAI
HOTEL
Agar mendapatkan pelayanan yang maksimal, tamu perlu mengenalii
tugas para pegawai hotel :
1.
Resepsionis
Karyawan
hotel ini melayani tamu untuk check-in maupun check-out. Untuk hotel besar
resepsionis bekerja 24 jam dengan 2 atau 3 shift.
2.
Concierge
Karyawan
hotel yang memiliki tugas dasar sebagai penghubung tamu dengan hotel terutama
terkait fasilitas, pelayanan, dan kegiatan. Concierge mudah dijumpai di area
pintu masuk.
3.
Doorman
Karyawan yang bertugas membuka dan menutup
pintu masuk hotel.
F.
PROSEDUR
MEMPERSIAPKAN AKOMODASI/PENGINAPAN
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mempersiapkan akomodasi penginapan antara lain sebagai berikut :
1.
Reservasi/pemesanan
kamar
Reservasi adalah
suatu proses permintaan pemesanan kamar dan fasilitas lain yang diinginkan oleh
calon tamu untuk periode/waktu tertentu. Seluruh permintaan pemesanan kamar ini
akan ditangani oleh petugas/bagian reservasi dengan mempertimbangkan keberadaan
kamar pada saat itu.
Reservasi/pemesanan
kamar dapat dilakukan melalui telepon, surat, facsimile dan online,
minimal sehari sebelumnya. Untuk memudahkan informasi, baik untuk tamu maupun
bagian pemesanan kamar, penulisan nama tamu harus benar karena identitas tamu
akan disusun pad arak informasi berdasarkan abjad yang didahului nama akhir (surname)
setelah itu baru nama depan (first name).
Manfaat yang dapat
diperoleh jika tamu melakukan pemesanan kamar yaitu :
a. Tamu mendapatkan kamar yang telah dipesan, sudah tersedia pada saat
chek in.
b. Tamu dapat memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan selama
menginap dihotel.
Ada 3 jenis
reservasi, yaitu :
a. Individual reservation adalah
pemesanan kamar untuk seseorang calon tamu, pasangan, atau sebuah keluarga.
b. Group reservation adalah
pemesanan kamar yang dibuat oleh agen perjalanan atau perusahaan, sering kali
harga yang diberikan adalah harga diskon.
c. Conference reservation adalah
pemesanan kamar untuk sebuah rombongan yang akan melakukan pertemuan dihotel.
Pemesanan kamar ini biasanya dibuah oleh organisasi, perusahaanm atau suatu
asosiasi. Harga kamar yang diberikan biasanya adalah harga komersial.
2.
Chek in
Chek in
adalah saat tamu pertama masuk hotel. Ini dilakukan dibagian reception. Yakni
jika pemesan telah mengetahui bahwa kamar yang diinginkan tersedia, pemesan
dapat langsung mengisi reservation card kemudian pemesan akan diberi
keterangan mengenai fasilitas-fasilitas dan sarana dari hotel tersebut.
Umumnya fasilitas
hotel meliputi perlengkapan-perlengkapan berikut ini :
a. Perlengkapan kamar tidur meliputi :
1) Lemari pakaian
2) Meja kecil
3) Meja rias dengan kaca rias dan kursinya
4) Meja dengan 2 buah kursi sofa
5) Luggage rock (rak tempat menyimpan barang)
6) Keranjang sampah
7) Tempat air minum dan 2 buah gelas yang telah dimasukkan dalam
kantong steril
8) Kantong tempat cucian
9) Sebuah map berisi kertas, amplop surat, dan pulpen
10) Sebuah tanda “Dilarang Mengganggu” (Don’t Disturb)
11) Daftar cucian (laundry/dry cleaning list)
12) Kartu pesanan makan pagi (door knob menu)
13) Daftar menu makanan dan minuman (room service menu)
14) Lampu yang menyala secara otomatis bila saluran PLN putus
15) Petunjuk pelayanan hotel (service directory)
16) Kotak berisi peralatan menjahit sederhana, seperti jarum dan benang
17) Asbak dan korek api
18) Saluran program music hotel dan program audio umum
19) Sebuah televisi (program tv pemerintah, swasta, maupun luar negeri)
20) Sebuah lemari es yang dilengkapi dengan berbagai macam minuman atau
sebuah mini bar
21) Saluran telepon untuk keperluan intern dan ekstern
22) Buku petunjuk telepon
23) Petunjuk cara menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran dalam 2
bahasa (bahasa Negara setempat dan bahasa inggris)
24) Safe deposite box
b. Perlengkapan kamar mandi meliputi :
1) bath tub dengan alas anti slip, shower, pegangan tangan untuk
mencegah orang terjatuh tergelincir (grabber) dan tempat sabun
2) tempat cuci tangan (wash basin) yang dilengkapi dengan kaca
rias
3) WC, tirai mandi shower
4) Tempat sampah
5) Asbak dan korek api (smoking room)
6) Telepon paralel dengan kamar tidur
7)
Berbagai jenis
handuk, sekurang-kurangnya 3 macam (face, hand, and bath towel)
8) Gantungan handuk
9) Kertas tissue WC dengan tempatnya
10) Sabun mandi cair dan sabun mandi padat
11) Dua buah gelas untuk keperluan gosok gigi
12) Keset dari handuk (bath mat)
13) Lampu yang otomatis menyalaapabila saluran PLN putus
14) Kantong untuk membuang pembalut wanita (sanitary bag)
15) Topi mandi (shower cap)
3.
Cara pembayaran
Cara pembayaran,
biasanya pembayaran dilakukan pada saat check in, sesuai lamanya waktu menginap
dan kelas kamar yang dipilih, pembayaran ini hanya untuk biaya kamar. Untuk
biaya-biaya lain, seperti makan minum dibayar langsung setelahnya (saat check
out). Tetapi ada pula beberapa hotel yang memakai sistem pembayaran kamar
Pada saat datang,
tamu akan dimintai untuk membayar deposit sebagai jaminan kamar dan transaksi
yang mungkin akan dilakukan. Adapun jumlah deposit yang diminta oleh setiap
hotel berlainan, bergantung pada kebijakan yang ditetapkan. Jenis pembayaran
yang lazim digunakan di hotel yaitu :
a. Cash/tunai, dapat berupa mata uang rupiah atau mata uang asing
b.
Credit
card
c. Travel cheque, khusus orang yang melakukan perjalanan
luar negeri
d. Travel agent voucher, yaitu alat
pembayaran yang berupa voucher yang dikerluarkan oleh perusahaan biro
perjalanan
e. Company ledger with guarantee letter,
yaitu pembayaran yang akan ditagihkan ke perusahaan dengan surat jaminan dari
perusahaan tersebut
4.
Chek out
Chek out
adalah saat tamu meninggalkan hotel. Pada umumnya chek out dilakukan pada pukul
12.00 - 14.00 pada hari terakhir, dengan memberikan kunci kamar. Pada
pengurusan chek out, resepsionis akan menghubungi semua bagian, seperti
bar, restoran, dan lain-lain, untuk mengetahui fasilitas apa saja yang
digunakan dan belum bayar.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Mengatur
perjalanan dinas untuk pimpinn tidaklah mudah, dibutuhkan ketelitian dan
kecermatan. Dibutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus yang tentunya harus
dikuasai seorang administrasi kantor atau sekretaris.
Sekretaris harus
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan,
yaitu mengenai semua hal yang berkaitan dengan pengaturan perjalanan bisnis
secara cermat, teliti dan rapi, sehingga selama perjalanan bisnis tidak akan
menemui kendala yang berarti karena salah pengeturan bisa berakibat fatal.
Misalnya terbengkalainya kegiatan yang lebih penting.
No comments:
Post a Comment